A. Pengertian Media
Kata media dalam media pembelajaran secara harfiah berarti
perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu
kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan kegiatan belajar.
Dengan demikian media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media
sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan
seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar
berlangsung bahan belajar (learning material) yang diterima siswa
diperoleh dari media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J.Briggs (1979) yang
menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “ the physical means of
conveying instructional content..book, films videotapes, etc. Lebih
jauh Briggs menyatakan media adalah “ alat untuk member perangsang
bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media,
Brown ( 1970 ) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa
dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar (Asra
dkk, 2007 : 5-5 ).
Istilah media sering dibedakan dengan alat peraga, tetapi
ada juga yang menganggap sama, sehingga satu benda terkadang disebut media
tetapi juga disebut alat peraga. Sebetulnya perbedaan antara keduanya hanyalah
pada fungsi, bukan pada substansi maupun bendanya sendiri. Sesuatu disebut alat
peraga bila fungsinya hanya sebagai alat bantu belaka, dan disebut media bila
merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan pembelajaran, serta ada
pembagian tanggung jawab antyara guru disatu pihak dan media di pihak lain (
Anitah 2008:12 ).
Istilah yang masih berkait dengan media adalah sumber
belajar. Sumber belajar adalah orang yang dapat dijadikan tempat bertanya
tentang berbagai pengetahuan ( Alwi, 2002 : 1102 ). Pengertian ini sudah tidak
lagi sesuai dengan paradigma pembelajaran sekarang yang menggunakan sumber dari
berbagai sumber belajar bukan tidak hanya berupa orang.
Dalam Webster dictionary (1960), media atau
medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau
alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau
dua hal. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu
yang mengantarkan pesan pembelajaran anytara pemberi pesan kepada penerima
pesan.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media pembelajaran berdekatan dengan istilah istilah
yang lain, yaitu : sarana, prasarana, alat eraga, alat bantu dan sumber
belajar. Istilah – istilah ini memang secara konseptual bisa dibedakan, tetappi
didalam proses pembelajaran istilah-istilah ini sering memiliki pesan yang
tumpang tindih bahkan sulit dibedakan. Kata media berasal dari Bahasa Latin
yakni Medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar,
atau perantara ( Munadi, 2008 : 6 ). Kata tengah berarti berada diantara dua
sisi, maka bisa disebut sebagai perantara antar kedua sisi. Karena posisinya
berada di tengah, media juga bisa disebut sebagai pengantar, penyalur, atau
penghubung yakni yang m,enghubungkan atau mengantarkan atau menyalurkan dari
satu sisi ke sisi yang lain. pendapat seperti ini juga dikemukakan oleh Bretz (
Dalam Anitah ,2008 : 10 ) Bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah
tengah, jadi suatu perantara. Berdasarkan pengertian ini, maka media dapat
dikatakan sebagai perantara pesan. Berdasarkan beberapa pendapat itu dapat
dikatakan, secara harfiah media adalah sesuatu yang mengantarkan pesan
pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan.
Beberapa definisi tentang media pembelajaran dipaparkan
sebagai berikut :
1. Media adalah grafik, fotografi,
elektnonik atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, menjelaskan
informasi lisan atau visual ( Gerlach dan Ely dalam Anitah, 2008 : 11 ).
2. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan berlajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif ( Munadi,
2008 : 8 ).
3. Media adalah setiap orang , bahan,
alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar
untuk menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap ( Anitah, 2008 : 11 ).
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut, dapatlah ditarik suatu simpulan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara pesan dalam
proses belajar mengajar dari sumber informasi kepada penerima informasi
sehingga terjadi prosese belajar yang kondusif. Kata media merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau
pengatur terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima ( Heinich et.al.,
2002 ; Ibrahim, 1997 ; Ibrahim et.al., 2001 ). Media merupakan
salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan ( Crititos, 1996 ). Berdasarkan definisi tersebut, dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana pelantara dalam proses
pembelajaran. Oleh karena prosesd pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sisitem maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen system pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.
Batasan
lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan
diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication
Technology,1977) member batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Diseamping sebagai
sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
merunut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antar dua pihak
utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator
dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampa kepada peralatanpalin canggih,
dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Hamidjojo dalam Latuheru (1993) member
batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan
atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
C. Jenis-jenis Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah
hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada
yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung
dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai
sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy
Bretz (1971) menggolongkan
media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1) Media audio
2) Media cetak
3) Media visual diam
4) Media visual gerak
5) Media audio semi gerak
6) Media visual semi gerak
7) Media audio visual diam
8) Media audio visual gerak
Anderson
(1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1) audio :
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2) cetak :
buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3) audio-cetak :
kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4) proyeksi visual diam
: Overhead transparansi (OHT),
film bingkai (slide)
5) proyeksi
audio visual diam : film bingkai
slide bersuara
6) visual
gerak :
film bisu
7) audio visual
gerak :
film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8) obyek fisik
: Benda nyata, model, spesimen
9) manusia dan lingkungan
: guru, pustakawan, laboran
10) computer
: CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya
suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide,
audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan
jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio,
televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP,
slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1) media yang tidak diproyeksikan
2) media yang diproyeksikan
3) media audio
4) media video
5) media berbasis computer
6) multi media kit
a. Media Visual
1) Media yang tidak diproyeksikan
2) Media realitas adalah benda nyata.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat
melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman
makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
3) Model adalah benda tiruan dalam
wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai
pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan,
peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
4) Media grafis tergolong media visual
yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis
adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui
penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) Gambar / foto: paling umum digunakan
2) Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa,
menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) Diagram / skema: gambar sederhana
yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek
tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari
sel samapai organisme.
4) Bagan / chart : menyajikan ide atau
konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang
verbal.
5) Grafik: gambar sederhana yang
menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan
data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
b. Media proyeksi
1) Transparansi OHP merupakan alat
bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti
biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa).
Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy /
OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media
transparansi, yaitu:
a) Mengambil dari bahan cetak dengan
teknik tertentu
b) Membuat sendiri secara manual
2) Film bingkai / slide adalah film
transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu
paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film
bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang
dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan
proyektor slide.
c. Media Audio
1) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan
untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan
dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif.
2) Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan
di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah.
d. Media Audio-Visual
1. Media video
Merupakan
salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan
untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2. Media komputer
Media ini
memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu
menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara
interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet
dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan
sumber belajar yang hampir tanpa batas.
D. Fungsi Media Pembelajaran
Pada uraian tentang hakikat media pembelajaran sudah jelas
dinyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
penyalur atau perantara pesan atau informasi dari sumber informasi sehingga
siswa benar-benar dapat belajar secara optimal. Dengan demikian, fungus utama
media adalah mempermudah siswa belajar dan tentu saja ini juga mempermudah guru
dalam mengajar.
Munadi (2008:36) menyebutkan fungsi media pembelajaran
yaitu:
1. Media Pembelajaran sebagai Sumber
Belajar
Fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Mudhofir (dalam
Munadi,2008:36) menyatakan bahwa sumber belajar adalah komponen sistem
instruksional dalam meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan
yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sumber belajar dapat
dpahami sebagai segala macam sumber yang berada diluar diri siswa dan
memungkinkan atau mempermudah siswa belajar.
2. Fungsi Semantik
Fungsi
semantic yang dimaksut adalah media berfungsi untuk menambah perbendaharaan
kata symbol verbal sehingga makna atau maksutnya benar-benar dipahami
(Munadi,2008:39). Kata merupakan struktur bahasa yang paing dasar. Kegiatan
berkomunikasi dalam proses belajar mengajar menggunakan bahasa sebagai
medianya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap bahasa menjadi mutlak karena
pesan atau informasi yang dipelajari siswa di kemas dalam bentuk bahasa. Media membantu
siswa untuk memahami makna kata/bahasa yang digunakan sehinga makna kata/bahasa
mendapat penafsiran yang benar.
Suatu kata
terkadang merujuk pada suatu benda yang sangat konkrit,tetapi tidak lajang
suatu kata atau bahasa merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, konsep, hubungan
antar konsep, dan sebagainya. Apabila suatu kata merujuk pada suatu benda
konkrit, misalnya: gunung, gajah, mobil, dan lain-lain, maka guru cukup membawa
gambar atau menunjukkan benda aslinya dan menyebutkan namanya. Pemahaman siswa
relative tidak menimbulkan salah tafsir akan tetapi, jika kata-kata itu merujuk
pada peristiwa atau konsep yang sangat abstrak, misalnya: keimanan, akhlak,
kepribadian, sifat, dan lain-lain. Akan sulit kalau guru hanya menjelaskan
dengan bahasa verbal. Guru yang kreatif akan menggunakan media untuk
menjelaskan konsep-konsep tersebut, misalnya dengan cerita menggunakan boneka.
3. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif dimiliki media karena memiliki
karakteristik umum yaitu mengatasi batas ruang dan waktu untuk mengatasi
keterbatasan indrawi (Munadi,2008:41). Kemampuan media pembelajaran dalam
mengatasi batas-batas ruang dan waktu terlihat dalam paparan berikut :
a. Kemampuan media menjadikan objek
atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, misalnya: bencana
alam, banjir, ikan paus melahirkan anak, dan sebagainya.
b. Kemampuan media menjadikan objek
yang panjang menjadi singkat, misalnya:proses metamorphosis, proses ibadah
haji, dan sebagainya.
c. Kemampuan media menghadirkan kembali
peristiwa yang sudah terjadi.
Adapun kemampuan media pembelajaran
dalam mengatasi keterbatasan inderawi terlihat pada kenyataan berikut.
a. Media membentu siswa memahami objek
yang sulit diamati karena terlalu kecil, misalnya:atom, sel, molekul, dan
sebagainya.
b. Media membantu siswa dalam memahami
objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat.
c. Media membantu siswa dalam memahami
objek yang membutuhkan kejelasan suara, misalnya: cara membaca Al-Quran yang
benar.
d. Media membantu siswa dalam memahami
objek yang terlalu kompleks, misalnya: pertumbuhan penduduk, prosestase
kelulusan di sekolah selama sepuuh tahun, dan sebagainya.
4. Fungsi Psikologis
Munadi (2008:43) menyebutkan fungsi psikologis meliputi:
a. Fungsi atensi karena media mampu
meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
b. Fungsi afektif karrena media mampu
menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap
sesuatu.
c. Fungsi kognitif karena media ikut
mengembangkan kognitif siswa yaitu siswa memperoleh dan menggunakan
bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi. Semakin
banyak objek yang dihadapi semakin banyak gagasan atau pikiran yang dimiliki
siswa.
d. Fungsi imajinatif karena media mampu
meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa.
e. Fungsi motivasi karena media mampu
menimbulkan dorongan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dengan media, guru
mampu mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk
terlibat secara aktif di dalam pembelajaran.
5. Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi media dilihat dari sosio-kultural adalah mengatasi
hambatan sosio-kultural antara peserta komunikasi dalam pembelajaran
(Munadi,2008:48). Siswa memiliki karakteristik yang bermacam-macam, apabila
dihubungkan dengan kebiasaan, adat, keyakinan, lingkungan, dan sebagainya.
Padahal pembelajarn secara klasikal selalu memberikan materi atau perlakuan
yang sama kepada semua siswa di dalam satu kelas. Hal ini, sering menyulitkan
guru dalam menyamakan persepsi, menyamakan perhatian, menyamakan penafsiran,
dan sebagainya. Media pembelajaran dapat memberikan rangsangan yang sama, yang
bisa dinikmati oleh siapa saja, sehingga memiliki pengalaman yang sama,
sehingga menimbulkan persepsi yang sama.
Sumber :
Asra dkk. 2007. Bahan Ajar
Cetak Computer Dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Dinas Pendidikan
Nasional.
Arsyad, Azhar. 2013.Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto. 2012. Media
Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
wah saya minta yah buat koleksi artikelnya,.... daftar pustakanya benar kan ???
BalasHapusiya mas, boleh, bner mas.. itu bukunya ada kok d perpus pgsd.. :)
BalasHapus