Senin, 12 Mei 2014

MEDIA PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Media
Kata media dalam media pembelajaran secara harfiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning material) yang diterima siswa diperoleh dari media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J.Briggs (1979) yang menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “ the physical means of conveying instructional content..book, films videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “ alat untuk member  perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown ( 1970 ) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar (Asra dkk, 2007 : 5-5 ).


Istilah media sering dibedakan dengan alat peraga, tetapi ada juga yang menganggap sama, sehingga satu benda terkadang disebut media tetapi juga disebut alat peraga. Sebetulnya perbedaan antara keduanya hanyalah pada fungsi, bukan pada substansi maupun bendanya sendiri. Sesuatu disebut alat peraga bila fungsinya hanya sebagai alat bantu belaka, dan disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan pembelajaran, serta ada pembagian tanggung jawab antyara guru disatu pihak dan media di pihak lain ( Anitah 2008:12 ).
Istilah yang masih berkait dengan media adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan ( Alwi, 2002 : 1102 ). Pengertian ini sudah tidak lagi sesuai dengan paradigma pembelajaran sekarang yang menggunakan sumber dari berbagai sumber belajar bukan tidak hanya berupa orang.
Dalam Webster dictionary (1960), media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran anytara pemberi pesan kepada penerima pesan.

B.     Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media pembelajaran berdekatan dengan istilah istilah yang lain, yaitu : sarana, prasarana, alat eraga, alat bantu dan sumber belajar. Istilah – istilah ini memang secara konseptual bisa dibedakan, tetappi didalam proses pembelajaran istilah-istilah ini sering memiliki pesan yang tumpang tindih bahkan sulit dibedakan. Kata media berasal dari Bahasa Latin yakni Medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar, atau perantara ( Munadi, 2008 : 6 ). Kata tengah berarti berada diantara dua sisi, maka bisa disebut sebagai perantara antar kedua sisi. Karena posisinya berada di tengah, media juga bisa disebut sebagai pengantar, penyalur, atau penghubung yakni yang m,enghubungkan atau mengantarkan atau menyalurkan dari satu sisi ke sisi yang lain. pendapat seperti ini juga dikemukakan oleh Bretz ( Dalam Anitah ,2008 : 10 ) Bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah tengah, jadi suatu perantara. Berdasarkan pengertian ini, maka media dapat dikatakan sebagai perantara pesan. Berdasarkan beberapa pendapat itu dapat dikatakan, secara harfiah media adalah sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan.
Beberapa definisi tentang media pembelajaran dipaparkan sebagai berikut :
1.             Media adalah grafik, fotografi, elektnonik atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, menjelaskan informasi lisan atau visual ( Gerlach dan Ely dalam Anitah, 2008 : 11 ).
2.             Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan berlajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif ( Munadi, 2008 : 8 ).
3.             Media adalah setiap orang , bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap ( Anitah, 2008 : 11 ).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapatlah ditarik suatu simpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara pesan dalam proses belajar mengajar dari sumber informasi kepada penerima informasi sehingga terjadi prosese belajar yang kondusif. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengatur terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima ( Heinich et.al., 2002 ; Ibrahim, 1997 ; Ibrahim et.al., 2001 ). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan ( Crititos, 1996 ). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana pelantara dalam proses pembelajaran. Oleh karena prosesd pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sisitem maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen system pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology,1977) member batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Diseamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator merunut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antar dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampa kepada peralatanpalin canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Hamidjojo dalam Latuheru (1993) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

C.      Jenis-jenis  Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1)      Media audio
2)      Media cetak
3)       Media visual diam
4)      Media visual gerak
5)      Media audio semi gerak
6)       Media visual semi gerak
7)      Media audio visual diam
8)      Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1)      audio                                             : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2)      cetak                                              : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3)      audio-cetak                                   : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4)      proyeksi visual diam                       : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5)       proyeksi audio visual diam            : film bingkai slide bersuara
6)      visual gerak                                   : film bisu
7)      audio visual gerak                         : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8)      obyek fisik                                    : Benda nyata, model, spesimen
9)      manusia dan lingkungan                 : guru, pustakawan, laboran
10)  computer                                      : CAI

Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).

Henrich, dkk menggolongkan:
1)      media yang tidak diproyeksikan
2)       media yang diproyeksikan
3)      media audio
4)      media video
5)      media berbasis computer
6)      multi media kit 

a.      Media Visual
1)      Media yang tidak diproyeksikan
2)      Media realitas adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
3)      Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
4)      Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      Gambar / foto: paling umum digunakan
2)       Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3)      Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4)      Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5)      Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
b.      Media proyeksi
1)      Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
a)      Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b)      Membuat sendiri secara manual
2)      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
c.       Media Audio
1)      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2)      Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
d.      Media Audio-Visual
1.      Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2.      Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

D.    Fungsi Media Pembelajaran

Pada uraian tentang hakikat media pembelajaran sudah jelas dinyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai penyalur atau perantara pesan atau informasi dari sumber informasi sehingga siswa benar-benar dapat belajar secara optimal. Dengan demikian, fungus utama media adalah mempermudah siswa belajar dan tentu saja ini juga mempermudah guru dalam mengajar.
Munadi (2008:36) menyebutkan fungsi media pembelajaran yaitu:
1.      Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Mudhofir (dalam Munadi,2008:36) menyatakan bahwa sumber belajar adalah komponen sistem instruksional dalam meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sumber belajar dapat dpahami sebagai segala macam sumber yang berada diluar diri siswa dan memungkinkan atau mempermudah siswa belajar.
2.      Fungsi Semantik
Fungsi semantic yang dimaksut adalah media berfungsi untuk menambah perbendaharaan kata symbol verbal sehingga makna atau maksutnya benar-benar dipahami (Munadi,2008:39). Kata merupakan struktur bahasa yang paing dasar. Kegiatan berkomunikasi dalam proses belajar mengajar menggunakan bahasa sebagai medianya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap bahasa menjadi mutlak karena pesan atau informasi yang dipelajari siswa di kemas dalam bentuk bahasa. Media membantu siswa untuk memahami makna kata/bahasa yang digunakan sehinga makna kata/bahasa mendapat penafsiran yang benar.
Suatu kata terkadang merujuk pada suatu benda yang sangat konkrit,tetapi tidak lajang suatu kata atau bahasa merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, konsep, hubungan antar konsep, dan sebagainya. Apabila suatu kata merujuk pada suatu benda konkrit, misalnya: gunung, gajah, mobil, dan lain-lain, maka guru cukup membawa gambar atau menunjukkan benda aslinya dan menyebutkan namanya. Pemahaman siswa relative tidak menimbulkan salah tafsir akan tetapi, jika kata-kata itu merujuk pada peristiwa atau konsep yang sangat abstrak, misalnya: keimanan, akhlak, kepribadian, sifat, dan lain-lain. Akan sulit kalau guru hanya menjelaskan dengan bahasa verbal. Guru yang kreatif akan menggunakan media untuk menjelaskan konsep-konsep tersebut, misalnya dengan cerita menggunakan boneka.
3.      Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif dimiliki media karena memiliki karakteristik umum yaitu mengatasi batas ruang dan waktu untuk mengatasi keterbatasan indrawi (Munadi,2008:41). Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu terlihat dalam paparan berikut :
a.       Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, misalnya: bencana alam, banjir, ikan paus melahirkan anak, dan sebagainya.
b.      Kemampuan media menjadikan objek yang panjang menjadi singkat, misalnya:proses metamorphosis, proses ibadah haji, dan sebagainya.
c.       Kemampuan media menghadirkan kembali peristiwa yang sudah terjadi.
Adapun kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi terlihat pada kenyataan berikut.
a.       Media membentu siswa memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, misalnya:atom, sel, molekul, dan sebagainya.
b.      Media membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat.
c.       Media membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, misalnya: cara membaca Al-Quran yang benar.
d.      Media membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya: pertumbuhan penduduk, prosestase kelulusan di sekolah selama sepuuh tahun, dan sebagainya.
4.      Fungsi Psikologis
Munadi (2008:43) menyebutkan fungsi psikologis meliputi:
a.       Fungsi atensi karena media mampu meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
b.      Fungsi afektif karrena media mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c.       Fungsi kognitif karena media ikut mengembangkan kognitif siswa yaitu siswa memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi. Semakin banyak objek yang dihadapi semakin banyak gagasan atau pikiran yang dimiliki siswa.
d.      Fungsi imajinatif karena media mampu meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa.
e.       Fungsi motivasi karena media mampu menimbulkan dorongan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dengan media, guru mampu mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran.
5.      Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi media dilihat dari sosio-kultural adalah mengatasi hambatan sosio-kultural antara peserta komunikasi dalam pembelajaran (Munadi,2008:48). Siswa memiliki karakteristik yang bermacam-macam, apabila dihubungkan dengan kebiasaan, adat, keyakinan, lingkungan, dan sebagainya. Padahal pembelajarn secara klasikal selalu memberikan materi atau perlakuan yang sama kepada semua siswa di dalam satu kelas. Hal ini, sering menyulitkan guru dalam menyamakan persepsi, menyamakan perhatian, menyamakan penafsiran, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat memberikan rangsangan yang sama, yang bisa dinikmati oleh siapa saja, sehingga memiliki pengalaman yang sama, sehingga menimbulkan persepsi yang sama.

Sumber :
Asra dkk. 2007. Bahan Ajar Cetak Computer Dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional.
Arsyad, Azhar. 2013.Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.


2 komentar:

  1. wah saya minta yah buat koleksi artikelnya,.... daftar pustakanya benar kan ???

    BalasHapus
  2. iya mas, boleh, bner mas.. itu bukunya ada kok d perpus pgsd.. :)

    BalasHapus

Presentasi Powerpoint Tematik